Rapat koordinasi 10 lembaga merupakan rapat yang dilakukan
kedua kalinya setelah 10 April 2010 yang lalu. Rapat ini bertujuan untuk
menyatukan suara 10 lembaga mahasiswa yang berada di Fakultas Geografi UGM,
diantaranya tiga Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) yaitu ARDGISS (HMJ jurusan
Sains Informasi Geografi dan Pengembangan Wilayah) , EGSA (HMJ jurusan Geografi
Lingkungan), dan STARGIS (HMJ D3 GIS dan KPJ) serta tiga UKM
(BKG,JMG,GSC,GEGAMA) dan Badan Semi Otonom (GEOMEDIA dan KMK) serta BEM KM
Fakultas Geografi UGM. Rencananya, Rapat
Koordinasi yang akan berlangsung selama dua hari ini akan membahas mengenai
pembentukan forum komunikasi mahasiswa, penyesuaian program kerja, Selain itu,
ada pula presentasi kegiatan dari Ikatan Mahasiswa Geografi Indonesia (IMAHAGI)
Sabtu, 12 Maret 2011
GEOZONE: FREE ACCESS INTERNET
Kampus geografi (selasar zone) yang sunyi senyap dikala malam, kini menjadi ramai dengan
adanya fasilitas Wi-Fi (Wireless Fidelity). Saat ini, mahasiswa
Fakultas Geografi telah dimanjakan dengan adanya fasilitas ini di kampus. Wi-Fi merupakan sekumpulan standar yang
digunakan untuk Jaringan Lokal Nirkabel (Wireless
Local Area Networks - WLAN) yang didasari pada spesifikasi IEEE 802.11.
Awalnya, Wi-Fi ditujukan untuk
pengunaan perangkat nirkabel dan Jaringan Area Lokal (LAN). Namun, saat ini Wi-Fi lebih banyak digunakan untuk
mengakses internet. Hal ini memungkinan seseorang dengan komputer dan kartu
nirkabel (wireless card) atau personal digital assistant (PDA) dapat terhubung
dengan internet menggunakan titik akses (area
hotspot) terdekat.
Sebenarnya, cukup banyak pilihan jaringan
Wi-Fi yang dapat diakses di
lingkungan Fakultas Geografi. Jaringan Wi-Fi
yang dapat diakses secara umum antara lain, jaringan Wi-Fi geozone, kpjnet, prodiPW, perpus dan hotspot lt.1, lt.2, lt.3
gedung baru Fakultas Geografi. Geozone dapat diakses di sekitar selasar
geografi, kpjnet di sekitar ruang dosen KPJ, perpus di area perpustakaan dan ProdiPW
di area ruang dosen PW. Sedangkan hotspot lt.1, lt.2, lt.3 di area gedung baru
Fakultas Geografi.
UDARA, KONSUMSI UTAMA MAKHLUK HIDUP
Pentingnya udara bagi kehidupan tak
dapat dipungkiri lagi, tidak hanya manusia, hewan dan tumbuhan juga sangat
memerlukan kehadiran udara. Ketergantungan manusia terhadap udara dapat
diibaratkan seperti, manusia sangat membutuhkan air, tetapi tidak sama dengan
kebutuhan yang cenderung ketergantungan terhadap udara, manusia masih dapat
bertahan hidup dengan puasa minum seharian, hanya timbul gejala dehidrasi.
Sebaliknya dengan udara, manusia menahan nafasnya sehari penuh? Tidak mungkin
bisa. Maksimal manusia dapat menahan nafas sekitar tiga puluh detik hingga tiga
menit saja. Sehingga dapat dilihat betapa ketergantungannya manusia terhadap
udara.
DI BALIK AKREDITASI A
Mampukah
akreditasi menjadi cerminan kondisi fakultas kita?
Akreditasi perguruan tinggi dimaksudkan untuk menilai kualitas
institusi, melalui pengukuran terhadap beberapa aspek antara lain: manajemen,
proses pembelajaran, staf, produktivitas program studi , fasilitas pendukung, relevansi
penyelenggaraan program studi ,jaminan mutu, input, serta output. Akreditasi ini dilakukan mulai dari tingkat
fakultas, kemudian ke tingkat prodi. Geografi sendiri memperoleh akreditasi A,
baik untuk prodi Geografi Ilmu Lingkungan (GEL) maupun Kartografi dan
Penginderaan Jauh (KPJ).
Akreditasi berlaku
selama lima tahun sejak ditetapkannya Surat Keputusan dan dilakukan oleh tim
penilai. Tim penilai atau sering disebut tim assesor ini merupakan bentukan
dari Badan Akreditasi Nasional (BAN). Tim asessor terdiri dari dua orang yang
berasal dari perguruan tinggi yang berbeda dan berpangkat IVA. Ada 3 dokumen
yang harus dikirimkan sebagai tahapan awal akreditasi, yaitu portofolio
institusi, borang dan evaluasi diri. Ketiganya terlebih dahulu dikirimkan ke
tim penilai, kemudian akan ditinjau kelayakannya. Kelayakan dalam hal ini
berarti memenuhi syarat yang ditentukan. Bila dokumen yang diajukan termasuk
layak, maka tahapan selanjutnya adalah visitasi. Pada tahapan ini tim penilai
meninjau langsung ke universitas yang akan diakreditasi.
JAM KUNJUNG PERPUSTAKAAN: PERLU SINERGI DAN OPINI MAHASISWA
Efektifitas dan pelayanan maksimal benar-benar dibutuhkan.
Komunikasi diperlukan untuk mensinergikan kebijakan.
Keberadaan fasilitas pendukung mampu memberikan
stimulus tersendiri untuk mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan akademik. Salah
satunya adalah keberadaan perpustakaan. Perpustakaan di tingkat perguruan
tinggi berfungsi sebagai sarana penyedia layanan informasi untuk kegiatan
belajar, penelitian, dan pengabdian masyarakat dalam rangka melaksanakan Tri
Dharma Perguruan Tinggi.
Proses pembelajaran di Fakultas Geografi sendiri tak
bisa lepas dari peran serta perpustakaan. Oleh karenanya, pelayanan yang diberikan untuk memenuhi fungsi tersebut
juga dipertimbangkan oleh pihak pengelola perpustakaan. Selama ini, terdapat
berbagai macam layanan yang disediakan oleh perpustakaan Fakultas Geografi, antara lain Layanan Peminjaman
Buku Cetak, Layanan Kartu Baca (Spot Control), Layanan Penelusuran Informasi, Layanan Bebas Pinjam, Layanan Scan dan Print, Layanan Referensi, serta Layanan Fotokopi. Tidak hanya itu, layanan internet gratis juga tersedia. Layanan ini bahkan mampu menarik minat
pengunjung untuk mengunjungi perpustakaan. Suasana yang adem dan nyaman menjadi nilai plus tersendiri saat berkunjung ke
Perpustakaan Fakultas Geografi UGM.
Fakultas Geografi Bebas Asap Rokok. Mungkinkah?
Suatu
keharusan bagi Fakultas Geografi sebagai pelopor
dan produk lingkungan ini untuk selalu menjaga dan menyikapi segala
ketidakpedulian terhadap lingkungan. Ketenaran Fakultas Geografi sebagai pencetus environment
friendly campus sudah tidak diragukan lagi. Hal ini tentu saja dibarengi dengan pemikiran orang bahwa
geografiwan sudah sepantasnya peduli dan cinta lingkungan.
Namun pada
kenyataannya, Fakultas Geografi belum bisa
membenahi pencemaran udara yang ditimbulkan oleh asap rokok. Dari berbagai
sudut di luar ruangan seperti kantin, halaman, selasar, dan gazebo fakultas
dapat ditemui kepulan asap yang sangat tidak bersahabat. Adanya tulisan
larangan merokok di lingkungan fakultas masih menjadi formalitas belaka. Terlebih
larangan tersebut hanya untuk ruangan ber-AC saja. Hal ini sama sekali tidak
sesuai dengan fakultas geografi sebagai environment
friendly campus.
PERINGATAN HARI BUMI
Penyerahan rambu-rambu dan penyematan
pin duta EFC (Enviromental Friendly
Campuss) mewarnai pembukaan rangkaian acara hari bumi dan hari lingkungan
hidup yangdiselenggarakan oleh fakultas Geografi. Perwakilan dosen dihadiri
oleh Eko Haryono dan Joko Christanto. Dari pihak karyawan, diwakili oleh Pak
Edi serta Pak Juminto. Sementara, pihak mahasiswa diwakili oleh Dhanisa Rifki
Firmanda (KPJ’08). Suara-suara negatif seakan tak menyurutkan langkah pihak
dekanat untuk tetap melanjutkan program EFC.
“Geografi melaksanakan pendidikan
untuk pembangunan berkelanjutan (Education
for sustainable development. Stigma
tersebut diterapkan dengan program Environmentaly Friendly Campuss (EFC). Sayangnya,
partisipasi mahasiswa terbilang masih kurang. Hendaknya program EFC dapat
dilaksanakan dengan konsisten. Jika program ini sukses, maka laporan
pengelolaan kampus ramah lingkungan akan dibukukan dan diserahkan ke rektorat
untuk diterapkan di UGM”, demikian sambutan yang disampaikan dekan Fakultas
Geografi UGM, Prof. Suratman, MSc pada upacara peringatan hari bumi dan
lingkungan hidup 22 April lalu.
Jumat, 11 Maret 2011
BAGAIMANA JIKA SELOKAN MATARAM SETENAR MALIOBORO?
Pernahkan terlintas dibenak kita untuk sedikit saja mengerti,
sedikit saja memahami karena semoga dari sedikit itu akan tumbuh rasa yang
besar pada selokan mataram dari dalam hati, suatu rasa memiliki. Selokan tidak
butuh sanjungan namun butuh perhatian, dia tidak perlu jika hanya sekedar
simpati maupun empati, tapi lebih kepada tindakan yang mencerminkan bahwa kita
peduli agar selokan mataram takkan mati…
Yogyakarta, kota pelajar
yang terkenal juga dengan berbagai potensi wisata didalamnya, mulai dari pantai
yang beranekaragam, keraton hingga yang juga sangat terkenal ialah tempat berbelanja
yang menjadi tujuan utama para pelancong, Malioboro. Mungkin jika kita bertanya
pada orang dimana Malioboro, setiap dari mereka akan sangat dengan mudah bahkan
mungkin dengan sangat antusias menjawab Yogyakarta. Malioboro memang telah
menjadi salah satu ikon jogja sejak bertahun-tahun lamanya. Rasanya tidak dapat
dipisahkan antara Malioboro dan Yogyakarta. Sudah sangat diketahui oleh banyak
orang bahwa Malioboro terletak di Yogyakarta, atau sebaliknya di Yogyakarta ada
Malioboro.
Langganan:
Postingan (Atom)