Efektifitas dan pelayanan maksimal benar-benar dibutuhkan.
Komunikasi diperlukan untuk mensinergikan kebijakan.
Keberadaan fasilitas pendukung mampu memberikan
stimulus tersendiri untuk mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan akademik. Salah
satunya adalah keberadaan perpustakaan. Perpustakaan di tingkat perguruan
tinggi berfungsi sebagai sarana penyedia layanan informasi untuk kegiatan
belajar, penelitian, dan pengabdian masyarakat dalam rangka melaksanakan Tri
Dharma Perguruan Tinggi.
Proses pembelajaran di Fakultas Geografi sendiri tak
bisa lepas dari peran serta perpustakaan. Oleh karenanya, pelayanan yang diberikan untuk memenuhi fungsi tersebut
juga dipertimbangkan oleh pihak pengelola perpustakaan. Selama ini, terdapat
berbagai macam layanan yang disediakan oleh perpustakaan Fakultas Geografi, antara lain Layanan Peminjaman
Buku Cetak, Layanan Kartu Baca (Spot Control), Layanan Penelusuran Informasi, Layanan Bebas Pinjam, Layanan Scan dan Print, Layanan Referensi, serta Layanan Fotokopi. Tidak hanya itu, layanan internet gratis juga tersedia. Layanan ini bahkan mampu menarik minat
pengunjung untuk mengunjungi perpustakaan. Suasana yang adem dan nyaman menjadi nilai plus tersendiri saat berkunjung ke
Perpustakaan Fakultas Geografi UGM.
Telah tersedianya berbagai fasilitas penunjang perpustakaan tidak mengurangi upaya peningkatan pelayanan bagi para pengunjung, khususnya civitas akademika Fakultas
Geografi. Mulai Oktober 2009, pihak pengelola perpustakaan yang didukung oleh dekanat melakukan uji coba jam kunjung. Jika semula perpustakaan membuka jam layanan mulai jam 08.00 – 15.30 WIB untuk hari Senin hingga Kamis dan jam 08.00 – 14.30
WIB untuk hari Jumat, maka pada bulan tersebut dilakukan pemberlakuan jam
kunjung sampai pukul 19.00 WIB. “Upaya uji coba jam kunjung dilakukan untuk
menjaring animo mahasiswa atau pengunjung lainnya,” demikian yang pernah diungkapkan
Wakil Dekan Kemahasiswaan Bidang Administrasi, Drs. Slamet Suprayogi, M.Si., ketika
berlangsung acara Share With Dekanat pada
November 2009 lalu.
Perubahan jam kunjung perpustakaan ternyata mendapat
animo cukup baik dari civitas akademika Fakultas Geografi. Seperti yang
terlihat dalam grafik, pengunjung perpustakaan melonjak pada bulan Oktober 2009.
Sayangnya, animo tersebut tidak bertahan lama. Jumlah pengunjung terus menurun
pada bulan-bulan berikutnya. Imbasnya, pada bulan Februari, jam kunjung
perpustakaan kembali seperti semula. Pengembalian jam kunjung tersebut mendapat
berbagai respon dari mahasiswa, salah satunya adalah Nugroho (PW’09). “ Jam
kuliah biasanya full sampai sore jam
lima. Jadi, sekarang kalau mau ke perpus
harus nunggu hari berikutnya lagi,”
ujarnya.
Purwani Istiana, SIP., selaku Koordinator
Perpustakaan Fakultas Geografi UGM pun memberikan tanggapannya. Beliau
menjelaskan bahwa pada Oktober 2009 sampai Januari 2010 lalu, pembukaan layanan
perpustakaan masih tahap uji coba. Wanita yang akrab dipanggil Bu Nina ini juga
menambahkan bahwa pada bulan-bulan ini evaluasi terkait hal tersebut sedang
dilakukan. “Kami mengambil kebijakan berdasarkan data statistik yang ada supaya
layanan lebih efektif, disesuaikan dengan waktunya. Tidak mungkin juga kan kami membuka layanan sampai jam
19.00 WIB pada bulan Juli? Nah, makanya
perlu evaluasi.” tuturnya. Evaluasi yang dilakukan meliputi evaluasi internal
dan evaluasi eksternal. Evaluasi internal berkaitan dengan sumberdaya manusia
yang mengelola perpustakaan. Sementara evaluasi eksternal berkaitan dengan
animo mahasiswa atau pengunjung perpustakaan. Pelaksanaan evaluasi eksternal
memerlukan penjaringan aspirasi mahasiswa. Seperti dijelaskan Nina, masih ada
kemungkinan layanan perpustakaan hingga pukul 19.00 WIB dibuka kembali. Namun
demikian, perlu komunikasi antara mahasiswa dengan pihak pengelola
perpustakaan. “Kalau bisa, dilakukan sharing
yang diprakarsai oleh BEM,” usulnya.
Pemberlakuan jam layanan perpustakaan memang
menimbulkan berbagai opini dikalangan mahasiswa. Seorang mahasiswa GEL’07
berpendapat perlu perpanjangan waktu buka untuk perpustakaan. Dia juga mengeluh
mengenai jam istirahat. “Jam istirahat sebaiknya disesuaikan. Seharusnya jam istirahat jam 12.00 WIB, tapi sering pula
diusir jam 11.30 WIB.” keluhnya. Sedangkan untuk koleksi buku, dia berharap
dapat diperbanyak. Lain halnya dengan Iqbal (GEL’09) yang cenderung tidak
mempermasalahkan hal ini. ”Kalau aku sendiri sebenarnya tidak mempermasalahkan
jam berapa perpustakaan buka. Karena aku sendiri jarang ke perpus.”ujarnya
Terkait dengan koleksi buku, perpustakaan sebenarnya
telah berupaya melakukan pengadaan buku. Selama ini, pengadaan buku dilakukan
dengan berbagai cara, diantaranya pengadaan buku tiap tahun yang dibiayai, hibah,
serta tukar menukar dengan instansi lain. “Sebenarnya kami telah menyediakan Buku
Usulan Pengadaan Pustaka yang diletakkan di perpustakaan. Mahasiswa atau
pengunjung bisa menuliskan buku apa yang diusulkan untuk ditambah. Dalam waktu
dekat ini usulan pengadaan pustaka juga bisa diusulkan lewat web,” Nina
menjelaskan. “Sebenarnya usulan dari mahasiswa sangat kami perlukan untuk
menambah koleksi buku-buku perpustakaan,” tambahnya. Terdapat persediaan koleksi referensi dan koleksi textbook.
Koleksi yang dapat dipinjam hanya buku. Sementara koleksi referensi tidak dapat dipinjam, melainkan dibaca di tempat atau difotokopi. Koleksi referensi terdiri dari Skripsi, Tesis,
Prosidding, Disertasi, Makalah dan Laporan Penelitian.
Bagaimanapun, kontroversi
pasti muncul ketika terjadi perubahan kebijakan. Tidak terkecuali perubahan jam kunjung perpustakaan. Perubahan
ini memang menuai banyak kritik, meskipun tetap ada pula yang tidak terusik.
[marul | geomedia]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar